Tampilkan postingan dengan label cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Juli 2017

AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru

cerita - Hallo sahabat Distributor Kue Kering Bolu Murah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul cerita, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru
link : AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru

Baca juga


cerita

AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru
pict by Maman


Setelah sekian lama tidak berjumpa dengan teman-teman yang memiliki passion yang sama , yaitu ngeblog. Akhirnya pada tanggal 22 Juli lalu berkesempatan berjumpa kembali dengan teman-teman di rumah Mbak Anisa AE. Undangan ini memang tidak kusia-siakan,. karena semenjak sebelum lebaran memang saya belum sempat bertemu dengan teman-teman, jadi sekalian halal bihalal di sponsori oleh AE publishing qiqiqiqi. Pada kesempatan itu memang mbak AE, mengundang kami dalam rangka pembukaan kantor baru AE Publishing.

Kantor baru ini tetap berada di rumah mbakAnisa AE, hanya saja ruang tamunya di sekat menjadi dua. Jadi ruang tamu dan kantor bersebelahan sedangkan sebelumnya ruang tamu itu juga merangkap jadi kantor.

Selain saya dan anak-anak hadir juga Keluarga Biru dengan formasi lengkap, Maman, mbak Zie, dan Mbak Siti Janiah. Kalau dengan Keluarga Biru dan Maman saya sudah beberapa kali bertemu, sedangkan dengan mbak Zie dan Mbak Nia baru pertama kali ini bertemu di dunia nyata. sebelumnya cuma bertemu via whatsapp dan komen di Blog saja. Alhamdulillah, jadi nambah teman.

Kira-kira pukul 16.30 acara dimulai, dibuka oleh mbak Anisa sendiri. Di acara yang serius tapi santai ini mbak Anisa menyampaikan harapannya kedepan untuk AE Publishing. Diantaranya adalah semoga kedepannya AE Publishing semakin berkembang, memiliki karyawan yang banyak dan tidak hanya melayani konsumen secara online namun juga offline. Aamiin...semoga semua harapan dan doa baik terkabul.

Setelah itu kami diajak untuk mengintip kantor baru AE. Didalamnya ada dua buah meja lengkap dengan laptop, printer, rak buku dan lain-lain selengkapnya bisa diintip melalui video berikut, Oh ya di dalam video juga ada penjelasan kenapa ada hape alias Hand phone yang ikut dipajang di Kantor AE. Kisah hape itu membuat saya salut dengan perjuangan mbak Anisa. Penasaran?



Acara selanjutnya yaituuu...makan-makan hihihi... Alhamdulillah makanannnya nikmat dan semuanya kenyang. Setelah sholat maghrib dan sesi poto-poto saya dan anak-anak pun pamit undur diri. Sekali lagi selamat atas dibukanya kantor baru AE Publishing semoga semua harapan dan doa doa baik terkabul Aamiin... Terima kasih juga ya, atas bukunya...


AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru
kenalan dengan Adik Aim 


AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru
makan makan...



AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru
pict by Maman


Setelah sekian lama tidak berjumpa dengan teman-teman yang memiliki passion yang sama , yaitu ngeblog. Akhirnya pada tanggal 22 Juli lalu berkesempatan berjumpa kembali dengan teman-teman di rumah Mbak Anisa AE. Undangan ini memang tidak kusia-siakan,. karena semenjak sebelum lebaran memang saya belum sempat bertemu dengan teman-teman, jadi sekalian halal bihalal di sponsori oleh AE publishing qiqiqiqi. Pada kesempatan itu memang mbak AE, mengundang kami dalam rangka pembukaan kantor baru AE Publishing.

Kantor baru ini tetap berada di rumah mbakAnisa AE, hanya saja ruang tamunya di sekat menjadi dua. Jadi ruang tamu dan kantor bersebelahan sedangkan sebelumnya ruang tamu itu juga merangkap jadi kantor.

Selain saya dan anak-anak hadir juga Keluarga Biru dengan formasi lengkap, Maman, mbak Zie, dan Mbak Siti Janiah. Kalau dengan Keluarga Biru dan Maman saya sudah beberapa kali bertemu, sedangkan dengan mbak Zie dan Mbak Nia baru pertama kali ini bertemu di dunia nyata. sebelumnya cuma bertemu via whatsapp dan komen di Blog saja. Alhamdulillah, jadi nambah teman.

Kira-kira pukul 16.30 acara dimulai, dibuka oleh mbak Anisa sendiri. Di acara yang serius tapi santai ini mbak Anisa menyampaikan harapannya kedepan untuk AE Publishing. Diantaranya adalah semoga kedepannya AE Publishing semakin berkembang, memiliki karyawan yang banyak dan tidak hanya melayani konsumen secara online namun juga offline. Aamiin...semoga semua harapan dan doa baik terkabul.

Setelah itu kami diajak untuk mengintip kantor baru AE. Didalamnya ada dua buah meja lengkap dengan laptop, printer, rak buku dan lain-lain selengkapnya bisa diintip melalui video berikut, Oh ya di dalam video juga ada penjelasan kenapa ada hape alias Hand phone yang ikut dipajang di Kantor AE. Kisah hape itu membuat saya salut dengan perjuangan mbak Anisa. Penasaran?



Acara selanjutnya yaituuu...makan-makan hihihi... Alhamdulillah makanannnya nikmat dan semuanya kenyang. Setelah sholat maghrib dan sesi poto-poto saya dan anak-anak pun pamit undur diri. Sekali lagi selamat atas dibukanya kantor baru AE Publishing semoga semua harapan dan doa doa baik terkabul Aamiin... Terima kasih juga ya, atas bukunya...


AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru
kenalan dengan Adik Aim 


AE Publishing dan Semangat di Kantor Baru
makan makan...



Selasa, 13 Juni 2017

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan

cerita - Hallo sahabat Distributor Kue Kering Bolu Murah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul cerita, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan
link : Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan

Baca juga


cerita

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan dengan Teh Hijau Cap Kepala Djenggot Lemaripojok


“Ih sadis” pikir saya, ketika mendengar kalimat “Jangan pakai baju itu, kamu malah kelihatan semakin pendek dan gendut”. Huh wanita mana coba, yang enggak sakit hatinya dibilang begitu. 


Kesal? Marah? Sudah pastilah. Mana pernah saya dikatain seperti itu walaupun memang kenyataannya enggak jauh beda wkwkwk. Tapi mbokyao, milih kata yang lebih halus sedikit biar enggak bikin orang lain sakit hati. 


Dari kecil saya memang tidak terbiasa berbicara dengan bahasa seperti itu. Kalau yang ngomong Ibuk atau kakak saya, kira-kira bahasanya bakalan seperti ini “Lebih bagus kalau kamu pakai baju yang tadi dari pada yang sekarang. Yang tadi itu bisa membuat kamu terlihat lebih tinggi dan kurus.” 


Nah kan, intinya sama ajakan? Kalau baju yang sedang saya pakai itu membuat saya terlihat lebih gemuk dan pendek. Tapi gak bilang gitu juga keleus. 


Itulah sedikit cerita saat saya awal-awal menjalani rumah tangga. Hidup bersama dengan orang “lain”. 

Walaupun saya sudah kenal 6 tahun sebelum menikah, tapi ternyata tidak menjamin saya akan mengenal Pak Suami luar dalam. Jadinya ya gitu deh … kaget waktu awal-awal menikah. 


Sebenarnya enggak heran juga bahasa yang dipakai Pak Suami seperti itu karena beliau berasal dari Surabaya yang gaya bicaranya ceplas-ceplos.

Walaupun tidak semua orang Surabaya seperti itu sih, kebetulan saja saya dapat yang begitu hihihi. Sedangkan saya terbiasa di lingkungan yang enggak halus-halus amat tapi juga enggak ceplas ceplos sekali.


Menyesal? Atau merasa apes? Enggaklah justru saya senang kalau doi ngomong langsung seperti itu. Berarti jujur dan enggak memendam perasaan. Walaupun dulu kesal, tapi kini tidak lagi karena saya sudah terbiasa. 


Contoh diatas hanya satu contoh  perbedaan saya dengan pak Suami. Selain itu masih banyak perbedaan lain yang memberi warna pada kehidupan kami. Awalnya terasa berat, karena kami belum menemukan titik temu dari segala perbedaan itu. Apalagi saya tergolong orang yang “agak” keras kepala. Karena hanya bisa menerima pendapat orang lain yang saya anggap make sense. Kalau enggak ya, siap siap deh adu argument sama saya. Kejadian kayak gitu enggak sering kok, palingan Cuma beberapa kali dalam sehari wkwkwkwk.


Memang begitu kan? Meskipun kami suami istri yang sudah bertahun-tahun membina rumah tangga, kami tetap dua orang yang berbeda. Kami memiliki cara pandang yang berbeda dalam melihat dan menyelesaikan suatu masalah. Karena masing-masing dibesarkan di lingkungan yang berbeda dan dengan cara yang berbeda pula.


Namun setelah sekian lama, akhirnya kami menemukan cara bagaimana agar perbedaan-perbedaan itu menjadi kekuatan dalam hubungan kami. Caranya adalah dengan komunikasi yang sehat. 


Komunikasi sehat menurut kami terjadi apabila masing-masing pihak mempunyai kesempatan untuk berbicara dan didengarkan. Punya kesempatan berbicara tapi kalau enggak didengar sama saja dengan bohong. Betulkan? Dengan saling mengemukakan pendapat dan mendiskusikannya kami jadi bisa memilih yang terbaik untuk keluarga kami melalui kata sepakat.


Sebenarnya berbicara dengan orang yang ceplas-ceplos seperti suami saya justru lebih enak karena kita bisa bicara to the point. Gak perlu pakai  kode-kodean atau muter-muter dulu dari kantor kepala desa sampai kantor kecamatan. Bagaimanapun caranya, yang penting kami tetap #sehatea meskipun ada perbedaan.

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan dengan Teh Hijau Cap Kepala Djenggot Lemaripojok

Hari-hari biasa sih kami biasa ngobrol sambil ngeteh-ngeteh sore. Bersantai, ngobrol dengan sehat tanpa otot. Kalau bulan puasa gini biasanya ya setelah sholat tarawih kami ngobrol-ngobrol ringan. Tak lupa kami ditemani teh hijau Kepala Djenggot yang sudah terkenal membahana di seluruh nusantara bahkan keluar negri.

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan dengan Teh Hijau Cap Kepala Djenggot Lemaripojok

Untunglah untuk urusan ngeteh-ngeteh ini saya dan pak Suami #sehatea memilih teh hijau Kepala Djenggot. Teh hijau Kepala Djenggot ini adalah teh yang warna kemasannya sama dengan produknya yaitu hijau. Waktu beli pun jadinya nggak susah milihnya, karena dari kemasannya saja saya sudah tau kalau itu Cap Kepala Djenggot.


Enggak salah deh saya memilih teh Cap Kepala Djenggot, karena ternyata teh ini sudah lama diproduksi. Perusahaannya saja sudah berdiri sejak tahun 1950. Makanya kami mantap memilih teh yang kaya manfaat ini.


Manfaat teh hijau yang menjadi favorit saya adalah kandungan antioksidan yang tinggi. Anti oksidan ini bernama Katekin yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas dan mendorong perbaikan sel. Selain itu juga berperan aktif dalam mengatur berat badan. Menurut wikipedia, kandungan Katekin pada teh hijau lebih tinggi dari teh hitam atau teh merah. Tak heran banyak orang yang memasukkan teh hijau dalam menu diet mereka.

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan dengan Teh Hijau Cap Kepala Djenggot Lemaripojok

Memanfaatkan teh hijau Kepala Djenggot tidak hanya dengan cara diminum saja. Namun bisa juga dioleskan di kulit. Kandungan antioksidannya yang tinggi dapat melindungi kulit dari sinar matahari dan radikal bebas. Selain itu kantong teh hijau cap Kepala Djenggot juga dapat meredakan mata yang bengkak. Caranya dengan cara diseduh, kemudian diamkan sampai dingin lalu tempelkan di mata yang bengkak kurang lebih 15 menit.


Itulah cara kami. Untuk menjaga kesehatan jiwa dari peliknya perbedaan yang ada antara saya dan pak Suami, kami menggunakan cara komunikasi agar tetap #sehatea.  Sedangkan untuk menjaga kesehatan tubuh, kami memilih Teh Hijau Cap Kepala Djenggot. Bagaimana dengan teman-teman semua? Bagaimana cara teman-teman menyikapi perbedaan? Share dong, siapa tau bisa saya contek nanti.

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan dengan Teh Hijau Cap Kepala Djenggot Lemaripojok


“Ih sadis” pikir saya, ketika mendengar kalimat “Jangan pakai baju itu, kamu malah kelihatan semakin pendek dan gendut”. Huh wanita mana coba, yang enggak sakit hatinya dibilang begitu. 


Kesal? Marah? Sudah pastilah. Mana pernah saya dikatain seperti itu walaupun memang kenyataannya enggak jauh beda wkwkwk. Tapi mbokyao, milih kata yang lebih halus sedikit biar enggak bikin orang lain sakit hati. 


Dari kecil saya memang tidak terbiasa berbicara dengan bahasa seperti itu. Kalau yang ngomong Ibuk atau kakak saya, kira-kira bahasanya bakalan seperti ini “Lebih bagus kalau kamu pakai baju yang tadi dari pada yang sekarang. Yang tadi itu bisa membuat kamu terlihat lebih tinggi dan kurus.” 


Nah kan, intinya sama ajakan? Kalau baju yang sedang saya pakai itu membuat saya terlihat lebih gemuk dan pendek. Tapi gak bilang gitu juga keleus. 


Itulah sedikit cerita saat saya awal-awal menjalani rumah tangga. Hidup bersama dengan orang “lain”. 

Walaupun saya sudah kenal 6 tahun sebelum menikah, tapi ternyata tidak menjamin saya akan mengenal Pak Suami luar dalam. Jadinya ya gitu deh … kaget waktu awal-awal menikah. 


Sebenarnya enggak heran juga bahasa yang dipakai Pak Suami seperti itu karena beliau berasal dari Surabaya yang gaya bicaranya ceplas-ceplos.

Walaupun tidak semua orang Surabaya seperti itu sih, kebetulan saja saya dapat yang begitu hihihi. Sedangkan saya terbiasa di lingkungan yang enggak halus-halus amat tapi juga enggak ceplas ceplos sekali.


Menyesal? Atau merasa apes? Enggaklah justru saya senang kalau doi ngomong langsung seperti itu. Berarti jujur dan enggak memendam perasaan. Walaupun dulu kesal, tapi kini tidak lagi karena saya sudah terbiasa. 


Contoh diatas hanya satu contoh  perbedaan saya dengan pak Suami. Selain itu masih banyak perbedaan lain yang memberi warna pada kehidupan kami. Awalnya terasa berat, karena kami belum menemukan titik temu dari segala perbedaan itu. Apalagi saya tergolong orang yang “agak” keras kepala. Karena hanya bisa menerima pendapat orang lain yang saya anggap make sense. Kalau enggak ya, siap siap deh adu argument sama saya. Kejadian kayak gitu enggak sering kok, palingan Cuma beberapa kali dalam sehari wkwkwkwk.


Memang begitu kan? Meskipun kami suami istri yang sudah bertahun-tahun membina rumah tangga, kami tetap dua orang yang berbeda. Kami memiliki cara pandang yang berbeda dalam melihat dan menyelesaikan suatu masalah. Karena masing-masing dibesarkan di lingkungan yang berbeda dan dengan cara yang berbeda pula.


Namun setelah sekian lama, akhirnya kami menemukan cara bagaimana agar perbedaan-perbedaan itu menjadi kekuatan dalam hubungan kami. Caranya adalah dengan komunikasi yang sehat. 


Komunikasi sehat menurut kami terjadi apabila masing-masing pihak mempunyai kesempatan untuk berbicara dan didengarkan. Punya kesempatan berbicara tapi kalau enggak didengar sama saja dengan bohong. Betulkan? Dengan saling mengemukakan pendapat dan mendiskusikannya kami jadi bisa memilih yang terbaik untuk keluarga kami melalui kata sepakat.


Sebenarnya berbicara dengan orang yang ceplas-ceplos seperti suami saya justru lebih enak karena kita bisa bicara to the point. Gak perlu pakai  kode-kodean atau muter-muter dulu dari kantor kepala desa sampai kantor kecamatan. Bagaimanapun caranya, yang penting kami tetap #sehatea meskipun ada perbedaan.

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan dengan Teh Hijau Cap Kepala Djenggot Lemaripojok

Hari-hari biasa sih kami biasa ngobrol sambil ngeteh-ngeteh sore. Bersantai, ngobrol dengan sehat tanpa otot. Kalau bulan puasa gini biasanya ya setelah sholat tarawih kami ngobrol-ngobrol ringan. Tak lupa kami ditemani teh hijau Kepala Djenggot yang sudah terkenal membahana di seluruh nusantara bahkan keluar negri.

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan dengan Teh Hijau Cap Kepala Djenggot Lemaripojok

Untunglah untuk urusan ngeteh-ngeteh ini saya dan pak Suami #sehatea memilih teh hijau Kepala Djenggot. Teh hijau Kepala Djenggot ini adalah teh yang warna kemasannya sama dengan produknya yaitu hijau. Waktu beli pun jadinya nggak susah milihnya, karena dari kemasannya saja saya sudah tau kalau itu Cap Kepala Djenggot.


Enggak salah deh saya memilih teh Cap Kepala Djenggot, karena ternyata teh ini sudah lama diproduksi. Perusahaannya saja sudah berdiri sejak tahun 1950. Makanya kami mantap memilih teh yang kaya manfaat ini.


Manfaat teh hijau yang menjadi favorit saya adalah kandungan antioksidan yang tinggi. Anti oksidan ini bernama Katekin yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas dan mendorong perbaikan sel. Selain itu juga berperan aktif dalam mengatur berat badan. Menurut wikipedia, kandungan Katekin pada teh hijau lebih tinggi dari teh hitam atau teh merah. Tak heran banyak orang yang memasukkan teh hijau dalam menu diet mereka.

Tetap #Sehatea Meskipun Banyak Perbedaan dengan Teh Hijau Cap Kepala Djenggot Lemaripojok

Memanfaatkan teh hijau Kepala Djenggot tidak hanya dengan cara diminum saja. Namun bisa juga dioleskan di kulit. Kandungan antioksidannya yang tinggi dapat melindungi kulit dari sinar matahari dan radikal bebas. Selain itu kantong teh hijau cap Kepala Djenggot juga dapat meredakan mata yang bengkak. Caranya dengan cara diseduh, kemudian diamkan sampai dingin lalu tempelkan di mata yang bengkak kurang lebih 15 menit.


Itulah cara kami. Untuk menjaga kesehatan jiwa dari peliknya perbedaan yang ada antara saya dan pak Suami, kami menggunakan cara komunikasi agar tetap #sehatea.  Sedangkan untuk menjaga kesehatan tubuh, kami memilih Teh Hijau Cap Kepala Djenggot. Bagaimana dengan teman-teman semua? Bagaimana cara teman-teman menyikapi perbedaan? Share dong, siapa tau bisa saya contek nanti.

Kamis, 08 Juni 2017

Tak Disangka, Ternyata Mereka Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita

cerita - Hallo sahabat Distributor Kue Kering Bolu Murah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul cerita, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tak Disangka, Ternyata Mereka Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita
link : Tak Disangka, Ternyata Mereka Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita

Baca juga


cerita


Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Sekelompok orang nampak berkerumun di salah satu sudut alun-alun kota Malang. Beberapa diantaranya membawa kantong plastik besar berisi kotak makanan.

Suasana begitu cair dan melebur. Jika salah satu dari mereka bercerita akan disambut oleh gelak tawa yang lainnya.

Ketika mendekati waktu adzan maghrib mereka mulai berjalan sembari membagikan kotak-kotak makanan kepada setiap orang yang mereka temui.

Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Nampak ekspresi bahagia orang-orang yang mendapatkan kotak makanan. Mereka tak mengira akan ada yang membagikan makanan sore itu. Semua itu terekam dalam fragmen yang sempat diabadikan.

Setelah beberapa saat, barulah orang-orang disekitar mereka mengetahui mereka itu siapa, setelah membaca tulisan di banner yang dibawa oleh sebagian dari mereka.

Ternyata mereka adalah para Polisi dan polwan yang pernah menempuh pendidikan dalam angkatan yang sama.

Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil

Leting yang tergabung dalam grup DTT-SMDE Malang Raya ini membagikan makanan berbuka untuk orang-orang yang berada di kawasan Alun-Alun kota Malang. Mulai dari tukang becak yang memang biasa mangkal di seputaran alun-alun, juga warga masyarakat yang sedang ngabuburit di Alun-alun kota Malang. 

Semua orang mendapat bagian yang sama tanpa perbedaan. Karena memang sejatinya begitulah kedudukan manusia di hadapan Tuhan, semuanya sama.


Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil



Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil



Para Bapak Polisi dan ibu Polwan ini membagikan makanan dengan mengenakan pakaian preman. Beberapa orang bahkan mungkin tidak mengira bahwa mereka adalah para polisi yang sedang menyamar eh enggak ding, sedang membagikan takjil maksud saya.




Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Tidak mengenakan atribut polisi secara lengkap memberi kesan bahwa mereka para anggota Polri adalah juga warga Negara biasa dan bagian dari anggota masyarakat yang ingin membagikan sebagian rezekinya kepada sesama.


Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil



Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Meskipun mereka adalah satu angkatan, namun ada beberapa dari mereka yang lebih tinggi pangkatnya daripada yang lain, karena telah melanjutkan pendidikan ke tingkat perwira Kepolisian. Walaupun begitu, pada saat kegiatan berbagi takjil pada sore hari tadi tidak nampak perbedaan kepangkatan tersebut. Mereka melebur menjadi satu angkatan yang pernah menjalani pendidikan bersama yaitu DTT-SMDE. Salut komandan!


Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Sekelompok orang nampak berkerumun di salah satu sudut alun-alun kota Malang. Beberapa diantaranya membawa kantong plastik besar berisi kotak makanan.

Suasana begitu cair dan melebur. Jika salah satu dari mereka bercerita akan disambut oleh gelak tawa yang lainnya.

Ketika mendekati waktu adzan maghrib mereka mulai berjalan sembari membagikan kotak-kotak makanan kepada setiap orang yang mereka temui.

Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Nampak ekspresi bahagia orang-orang yang mendapatkan kotak makanan. Mereka tak mengira akan ada yang membagikan makanan sore itu. Semua itu terekam dalam fragmen yang sempat diabadikan.

Setelah beberapa saat, barulah orang-orang disekitar mereka mengetahui mereka itu siapa, setelah membaca tulisan di banner yang dibawa oleh sebagian dari mereka.

Ternyata mereka adalah para Polisi dan polwan yang pernah menempuh pendidikan dalam angkatan yang sama.

Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil

Leting yang tergabung dalam grup DTT-SMDE Malang Raya ini membagikan makanan berbuka untuk orang-orang yang berada di kawasan Alun-Alun kota Malang. Mulai dari tukang becak yang memang biasa mangkal di seputaran alun-alun, juga warga masyarakat yang sedang ngabuburit di Alun-alun kota Malang. 

Semua orang mendapat bagian yang sama tanpa perbedaan. Karena memang sejatinya begitulah kedudukan manusia di hadapan Tuhan, semuanya sama.


Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil



Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil



Para Bapak Polisi dan ibu Polwan ini membagikan makanan dengan mengenakan pakaian preman. Beberapa orang bahkan mungkin tidak mengira bahwa mereka adalah para polisi yang sedang menyamar eh enggak ding, sedang membagikan takjil maksud saya.




Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Tidak mengenakan atribut polisi secara lengkap memberi kesan bahwa mereka para anggota Polri adalah juga warga Negara biasa dan bagian dari anggota masyarakat yang ingin membagikan sebagian rezekinya kepada sesama.


Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil



Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil


Meskipun mereka adalah satu angkatan, namun ada beberapa dari mereka yang lebih tinggi pangkatnya daripada yang lain, karena telah melanjutkan pendidikan ke tingkat perwira Kepolisian. Walaupun begitu, pada saat kegiatan berbagi takjil pada sore hari tadi tidak nampak perbedaan kepangkatan tersebut. Mereka melebur menjadi satu angkatan yang pernah menjalani pendidikan bersama yaitu DTT-SMDE. Salut komandan!


Tak Disangka, Ternyata Mereka  Adalah Para Polisi dan Polisi Wanita DTT SMDE Malang raya berbagi takjil

Senin, 10 April 2017

#MemesonaItu seperti saya : Stunning As Always

cerita - Hallo sahabat Distributor Kue Kering Bolu Murah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul cerita, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel lomba blog, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : #MemesonaItu seperti saya : Stunning As Always
link : #MemesonaItu seperti saya : Stunning As Always

Baca juga


cerita

#MemesonaItu Pancarkan pesonamu
Beginilah kalau mau bersin terus difoto.


#MemesonaItu seperti saya : Stunning As Always. 

Hmmm abaikan judul diatas, karena itu cuma mantra. Yah...mantra untuk menyemangati diri saya sendiri. Agar selalu bahagia dan bersyukur. Pernah dengar kan, kata pepatah "The Best Motivator Is Your Self". Yang artinya motivator terbaik adalah diri anda sendiri. Bagi saya, memotivasi diri sendiri itu penting, untuk menjaga kita agar terus berpikir positif. 


Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri. Saya adalah ibu dari tiga anak. Laki laki-perempuan dan laki-laki yang masing masing berusia hampir 10 tahun, 8 tahun dan 7 tahun. Sehari-hari saya adalah ibu rumah tangga, yang kadang kadang nulis di blog. Sejak anak ketiga saya lepas asi (disapih) saya putuskan untuk tidak menggunakan jasa ART yang biasanya datang tiap pagi dan pulang di sore hari.

Sok banget ya...padahal waktu itu anak saya yang terbesar masih usia 5 tahun, adiknya yang kedua usia 3 tahun dan si bungsu masih 2 tahun. Keputusan yang sombong kalau kata saya sendiri. soalnya saya bukanlah termasuk orang yang pandai mengurus rumah. Ditambah lagi tiga balita yang enggak bisa diam.

Pak suami mana pak Suami? Kebetulan pak Suami kerjanya di lapangan yang tidak ada jadwal dan harus siap jika sewaktu-waktu ada panggilan kerja. Kadang pulangnya sore, kadang malam, kadang dinihari bahkan kadang sehari semalam enggak pulang. Sedangkan orang tua dan saudara rumahnya jauh.


#MemesonaItu Pancarkan pesonamu
mereka, ketika tiga-tiganya masih balita

Bisa dibayangkan, bagaimana ribetnya saya. Masak, membersihkan rumah, mencuci, momong anak-anak dan lain sebagainya dan lain sebagainya saya lakukan sendiri. Yang saya hadapi tiap hari adalah : anak-anak yang bergantian menangis, cucian piring menumpuk, baju kotor dan rumah berantakan yang enggak ada habis-habisnya. Capek? sudah pasti? Mengeluh? waktu itu sih enggak sempat lagi mengeluh saking banyaknya yang harus saya kerjakan. 

Kalau malam tiba, tidur pun serasa kurang, karena harus beberapa kali terbangun untuk membuatkan susu. Anak-anak ini menggemaskan sekali. kalau susunya disiapkan sebelum emaknya tidur eh malah utuh sampai pagi. Kan sayang kalau kebuang, jadi mubadzir. Tapi kalau enggak disiapkan malah bangun tengah malam untuk minta susu. Udah gitu mereka bangunnya gantian enggak pernah barengan. Tiap malam bisa terbangun beberapa kali untuk membuat susu, belum lagi bapaknya #eh maksudnya bukain pintu kalau bapaknya datang malam-malam wkwkwk


#MemesonaItu Pancarkan pesonamu
ada yang anteng, ada yang usil. begitu terus bergantian...


Masih untung kalau pas bapaknya ada di rumah, bisa gantian bikin susunya. Pokoknya tiap pagi saya mencuci 10 buah botol susu bahkan lebih. Harap maklum balitanya ada tiga soalnya...

Lalu apa kabar #MemesonaItu ? Ah dulu mana sempat mikirin diri sendiri untuk menjadi yang memesona. Mempercantik diri pun terlupakan. Kurang lebih selama 9 tahun saya benar-benar menjadi ibu rumah tangga. Sampai lupa kalau sebagai ibu rumah tangga saya juga bisa nyambi melakukan kegiatan yang lain. Benar-benar tak terpikirkan. saya hanya fokus pada anak-anak. 

Tapi kini sudah bersyukur banget, anak-anak sudah mulai gede. Sudah sekolah semua. Mereka sedikit-sedikit sudah mulai bisa mengurus diri sendiri. Bahkan kadang juga sudah bisa membantu melakukan pekerjaan rumahan. Semacam bersih-bersih, merapikan barang dan mencuci piring. Kalau malampun saya sudah bisa tidur nyenyak sekarang

Saya tidak menyesali pilihan saya, dan saya bahagia bisa menemani anak-anak dan menjadi orang pertama yang tahu perkembangan mereka. Meskipun harus menggantung ijazah di lemari kamar, saya merasa pilihan saya adalah yang terbaik. 

#MemesonaItu adalah berbahagia dengan pilihan anda dan segala konsekuensinya.


Untunglah saya dianugerahi sifat keras kepala, sedikit ngeyel dan cuek. Ketika orang-orang di luar berkata kepada saya sayang kalau ijazah dianggurin, buat apa kuliah kalau cuma untuk momong anak dan lain-lain, saya tetap tak bergeming.

Ditertawakan dan diremehkan karena anak-anak yang nrecel (jumlahnya banyak dan jaraknya dekat) dan karena penampilan pun saya cuek aja. Sampai kinipun seperti itu. Apa yang saya pakai adalah yang menurut saya nyaman

Apalagi sekarang ada fenomena macan ternak alias mamah cantik antar anak ke sekolah dengan berbagai macam gaya. Kalau enggak kuat iman bisa kehilangan jati diri.

Ada loh beberapa dari mereka yang berusaha untuk berubah, mengikuti trend sampai bergaya hidup di atas batas kemampuannya. Ah semoga saya terhindar yang seperti itu.

Tergoda? Mungkin saja dalam kadar yang rendah hihihi. Wajar bukan? Saya juga manusia. Berubah karena zaman yang dinamis itu suatu kepastian. Tapi berubah jadi orang lain? Jangan deh... 


#MemesonaItu  Selalu bahagia dan merasa cantik, kapanpun dan dimanapun 


Saya berusaha untuk nyaman dengan apa yang saya miliki dan tetap jadi diri sendiri. Mau bukti? Ehm…saya dong bisa banget keluar rumah tanpa bikin alis sama lipstick. Cuma pakai pelembab wajah saja. Soalnya You know lah sinar matahari sekarang tuh jahaaap…eh Jahat wkwkwk. Meskipun bertemu dengan mamak mamak lain yang dandan cantik saya merasa baik-baik saja.


#MemesonaItu Pancarkan pesonamu
bahagia dan percaya diri tanpa rias wajah



Ya begitulah hidup di jaman sekarang mau jadi yang seperti beginding atau begindang terserah kita. Kalau saya, selama anak-anak, suami, dan keluarga masih memberikan cinta dan kasih sayang secara tulus kepada saya. Berarti saya masih memesona di mata mereka. Kalau untuk orang lain? Itu sih urutan ke sekian-sekian. Yang penting saya tidak mengganggu mereka, gitu aja sih.

#MemesonaItu apa adanya, nyaman dengan apa yang kau miliki dan bisa jadi diri sendiri.


#MemesonaItu Pancarkan pesonamu


#MemesonaItu, dengan mensyukuri apa yang ada pada diri anda, maka anda akan bahagia dan tidak usah mencari pengakuan dari orang lain agar dianggap bahagia, karena kebahagiaan yang sejati itu terpancar dari dalam diri.



#MemesonaItu seperti saya, stunning as always hahaha.


Errr sekarang anak-anak sudah mulai besar, sudah mulai belajar mengurus diri mereka sendiri, apakah rumah jadi lebih rapi No (manggil diri sendiri : Retno)?


Tentu saja…tidak. Masih tetap saja berantakan dan jangan tanya kenapa wkwkwk



Salam hangat dari saya, dan Pancarkan Pesonamu...





Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog #MemesonaItu


#MemesonaItu

#MemesonaItu Pancarkan pesonamu
Beginilah kalau mau bersin terus difoto.


#MemesonaItu seperti saya : Stunning As Always. 

Hmmm abaikan judul diatas, karena itu cuma mantra. Yah...mantra untuk menyemangati diri saya sendiri. Agar selalu bahagia dan bersyukur. Pernah dengar kan, kata pepatah "The Best Motivator Is Your Self". Yang artinya motivator terbaik adalah diri anda sendiri. Bagi saya, memotivasi diri sendiri itu penting, untuk menjaga kita agar terus berpikir positif. 


Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri. Saya adalah ibu dari tiga anak. Laki laki-perempuan dan laki-laki yang masing masing berusia hampir 10 tahun, 8 tahun dan 7 tahun. Sehari-hari saya adalah ibu rumah tangga, yang kadang kadang nulis di blog. Sejak anak ketiga saya lepas asi (disapih) saya putuskan untuk tidak menggunakan jasa ART yang biasanya datang tiap pagi dan pulang di sore hari.

Sok banget ya...padahal waktu itu anak saya yang terbesar masih usia 5 tahun, adiknya yang kedua usia 3 tahun dan si bungsu masih 2 tahun. Keputusan yang sombong kalau kata saya sendiri. soalnya saya bukanlah termasuk orang yang pandai mengurus rumah. Ditambah lagi tiga balita yang enggak bisa diam.

Pak suami mana pak Suami? Kebetulan pak Suami kerjanya di lapangan yang tidak ada jadwal dan harus siap jika sewaktu-waktu ada panggilan kerja. Kadang pulangnya sore, kadang malam, kadang dinihari bahkan kadang sehari semalam enggak pulang. Sedangkan orang tua dan saudara rumahnya jauh.


#MemesonaItu Pancarkan pesonamu
mereka, ketika tiga-tiganya masih balita

Bisa dibayangkan, bagaimana ribetnya saya. Masak, membersihkan rumah, mencuci, momong anak-anak dan lain sebagainya dan lain sebagainya saya lakukan sendiri. Yang saya hadapi tiap hari adalah : anak-anak yang bergantian menangis, cucian piring menumpuk, baju kotor dan rumah berantakan yang enggak ada habis-habisnya. Capek? sudah pasti? Mengeluh? waktu itu sih enggak sempat lagi mengeluh saking banyaknya yang harus saya kerjakan. 

Kalau malam tiba, tidur pun serasa kurang, karena harus beberapa kali terbangun untuk membuatkan susu. Anak-anak ini menggemaskan sekali. kalau susunya disiapkan sebelum emaknya tidur eh malah utuh sampai pagi. Kan sayang kalau kebuang, jadi mubadzir. Tapi kalau enggak disiapkan malah bangun tengah malam untuk minta susu. Udah gitu mereka bangunnya gantian enggak pernah barengan. Tiap malam bisa terbangun beberapa kali untuk membuat susu, belum lagi bapaknya #eh maksudnya bukain pintu kalau bapaknya datang malam-malam wkwkwk


#MemesonaItu Pancarkan pesonamu
ada yang anteng, ada yang usil. begitu terus bergantian...


Masih untung kalau pas bapaknya ada di rumah, bisa gantian bikin susunya. Pokoknya tiap pagi saya mencuci 10 buah botol susu bahkan lebih. Harap maklum balitanya ada tiga soalnya...

Lalu apa kabar #MemesonaItu ? Ah dulu mana sempat mikirin diri sendiri untuk menjadi yang memesona. Mempercantik diri pun terlupakan. Kurang lebih selama 9 tahun saya benar-benar menjadi ibu rumah tangga. Sampai lupa kalau sebagai ibu rumah tangga saya juga bisa nyambi melakukan kegiatan yang lain. Benar-benar tak terpikirkan. saya hanya fokus pada anak-anak. 

Tapi kini sudah bersyukur banget, anak-anak sudah mulai gede. Sudah sekolah semua. Mereka sedikit-sedikit sudah mulai bisa mengurus diri sendiri. Bahkan kadang juga sudah bisa membantu melakukan pekerjaan rumahan. Semacam bersih-bersih, merapikan barang dan mencuci piring. Kalau malampun saya sudah bisa tidur nyenyak sekarang

Saya tidak menyesali pilihan saya, dan saya bahagia bisa menemani anak-anak dan menjadi orang pertama yang tahu perkembangan mereka. Meskipun harus menggantung ijazah di lemari kamar, saya merasa pilihan saya adalah yang terbaik. 

#MemesonaItu adalah berbahagia dengan pilihan anda dan segala konsekuensinya.


Untunglah saya dianugerahi sifat keras kepala, sedikit ngeyel dan cuek. Ketika orang-orang di luar berkata kepada saya sayang kalau ijazah dianggurin, buat apa kuliah kalau cuma untuk momong anak dan lain-lain, saya tetap tak bergeming.

Ditertawakan dan diremehkan karena anak-anak yang nrecel (jumlahnya banyak dan jaraknya dekat) dan karena penampilan pun saya cuek aja. Sampai kinipun seperti itu. Apa yang saya pakai adalah yang menurut saya nyaman

Apalagi sekarang ada fenomena macan ternak alias mamah cantik antar anak ke sekolah dengan berbagai macam gaya. Kalau enggak kuat iman bisa kehilangan jati diri.

Ada loh beberapa dari mereka yang berusaha untuk berubah, mengikuti trend sampai bergaya hidup di atas batas kemampuannya. Ah semoga saya terhindar yang seperti itu.

Tergoda? Mungkin saja dalam kadar yang rendah hihihi. Wajar bukan? Saya juga manusia. Berubah karena zaman yang dinamis itu suatu kepastian. Tapi berubah jadi orang lain? Jangan deh... 


#MemesonaItu  Selalu bahagia dan merasa cantik, kapanpun dan dimanapun 


Saya berusaha untuk nyaman dengan apa yang saya miliki dan tetap jadi diri sendiri. Mau bukti? Ehm…saya dong bisa banget keluar rumah tanpa bikin alis sama lipstick. Cuma pakai pelembab wajah saja. Soalnya You know lah sinar matahari sekarang tuh jahaaap…eh Jahat wkwkwk. Meskipun bertemu dengan mamak mamak lain yang dandan cantik saya merasa baik-baik saja.


#MemesonaItu Pancarkan pesonamu
bahagia dan percaya diri tanpa rias wajah



Ya begitulah hidup di jaman sekarang mau jadi yang seperti beginding atau begindang terserah kita. Kalau saya, selama anak-anak, suami, dan keluarga masih memberikan cinta dan kasih sayang secara tulus kepada saya. Berarti saya masih memesona di mata mereka. Kalau untuk orang lain? Itu sih urutan ke sekian-sekian. Yang penting saya tidak mengganggu mereka, gitu aja sih.

#MemesonaItu apa adanya, nyaman dengan apa yang kau miliki dan bisa jadi diri sendiri.


#MemesonaItu Pancarkan pesonamu


#MemesonaItu, dengan mensyukuri apa yang ada pada diri anda, maka anda akan bahagia dan tidak usah mencari pengakuan dari orang lain agar dianggap bahagia, karena kebahagiaan yang sejati itu terpancar dari dalam diri.



#MemesonaItu seperti saya, stunning as always hahaha.


Errr sekarang anak-anak sudah mulai besar, sudah mulai belajar mengurus diri mereka sendiri, apakah rumah jadi lebih rapi No (manggil diri sendiri : Retno)?


Tentu saja…tidak. Masih tetap saja berantakan dan jangan tanya kenapa wkwkwk



Salam hangat dari saya, dan Pancarkan Pesonamu...





Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog #MemesonaItu


#MemesonaItu

Kamis, 06 April 2017

Beginilah cara kami kencan

cerita - Hallo sahabat Distributor Kue Kering Bolu Murah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul cerita, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel Curhat, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Beginilah cara kami kencan
link : Beginilah cara kami kencan

Baca juga


cerita

Beginilah cara kami kencan

Buat orang-orang yang punya sisi romantis, begitu mendengar kata kencan, pasti langsung membayangkan candle light dinner yang dihiasi lilin, bunga-bunga dan diiringi musik romantis yang mendayu-dayu. Errr saya sih enggak pernah yang kayak gitu, taunya ya dari nonton film aja wkwkwk. 

Buat saya, mendengar kata kencan itu berarti bisa menghabiskan waktu berdua. Entah nguras bak mandi bersama, nyuci motor bersama. Pokoknya  bisa berdua saja sudah bisa bikin hati senang. Maklumlah pasangan dengan anak tiga seperti kami, jarang sekali bisa menghabiskan waktu berdua saja.

Rumah kami yang jauh dari sanak saudara, membuat kami kemana-mana selalu bawa rombongan. Anak-anak dititipin pada tetangga pun suka enggak tega, masih kepikiran terus, maklumlah enggak biasa. Tapi untunglah anak-anak sudah mulai besar, sudah bersekolah semua. Jadi kami bisa mencuri-curi waktu untuk bersama disaat anak-anak pergi ke sekolah. Itupun kalau suamiku lagi enggak kerja, kalau pas PakSu kerja ya saya manyun sendiri di rumah qiqiqi. Atau mungkin ini kode, buat nambah anak lagi? wkwkwkwk

Biasanya sih, saya dan PakSu "kencan" dengan cari sarapan di luar. Kadang kalau pas ke-manja-an saya (((manja))) muncul, sekalian minta diantarkan mengantar bekal ke sekolah anak-anak. Padahal sebenarnya dekat juga sih, tapi yang namanya lagi ingin diantarkan yaa seribu jurus dan alasan dikeluarkan untuk merayu wkwkwk. 

Maklumlah sejak punya "Minthi" saya sudah mulai terbiasa kemana-mana sendiri. Padahal dulu sebelum ada Minthi saya kemana-mana dianterin, nah sekarang...suruh berangkat sendiri 😏. Tapi ada enaknya juga sih pake Minthi, jadi enggak bingung kalau PakSu lagi sibuk dan saya bisa kemana-mana sendirian jugak. Ups abaikan yang terakhir itu ya qiqiqii

Beginilah cara kami kencan
makan pecel bersama saja sudah bikin bahagia

Kalau makan di luar, favorit kami eh saya ding adalah sarapan nasi pecel. Kadang Pak Su mengajak beli menu yang lain, soto misalnya. Sayanya yang enggak mau, saya bilang ke PakSu kalau dia saja yang beli soto, saya beli nasi pecel bungkus di tempat lain saja. Kalau sudah begitu biasanya beliau yang mengalah. Akhirnya kami berdua beli nasi pecel semua...horee saya menang wkwkwk. Etapi kalau diajak sarapan lontong balap ya mau aja soalnya kadang malas kalau mau bikin sendiri, mendingan beli saja.

Selama berdua biasanya kami banyak mengobrol. Tentang anak-anak, tentang berita yang lagi heboh di TV maupun medsos, ngomongin tetangga #eh. Bukan bermaksud bergosip ya, tapi menceritakan keadaan orang-orang di sekitar kita itu terkadang perlu. Misalnya saja tetangga yang sedang sakit, atau baru pindah. Pokoknya cerita yang semacam itulah...

Paling bikin gemes itu kalau pas di rumah, PakSu malah kepingin nyanyi. Maklumlah PakSu kan penggemar berat Smule. Kalau pas beliau take vokal (halah) siapapun yang di rumah enggak boleh berisik. Jangankan ngajak ngobrol, batuk aja enggak boleh wkwkwk. 

Lucunya, kadang di dalam rumah sudah hening eh tiba-tiba ada kendaraan lewat dengan suara keras di jalan. Kalo udah gitu ngakak-ngakaklah saya meskipun dalam hati wkwkwkwk.

Antara kesal dan pingin ngelawak biasanya PakSu suka bilang " daripada bengong mending mama di luar sana ngatur lalu lintas biar enggak ada yang lewat". Hadeeeh garing pak garing... lucu bagimu enggak lucu bagiku #swebel.

Kadang kalau lagi mood saya juga ikutan nyanyi deh. lalu kami duet cie cie cie...wkwkwk. Ini dia salah satu hasil duel eh duet kami.


Banyak sih yang biasa kami lakukan. Lainnya bisa saya ceritakan kapan-kapan. Bagaimana dengan kencan anda? Errr saya nggak nanya sama yang masih jomblo yaa... ✌✌✌

Beginilah cara kami kencan

Buat orang-orang yang punya sisi romantis, begitu mendengar kata kencan, pasti langsung membayangkan candle light dinner yang dihiasi lilin, bunga-bunga dan diiringi musik romantis yang mendayu-dayu. Errr saya sih enggak pernah yang kayak gitu, taunya ya dari nonton film aja wkwkwk. 

Buat saya, mendengar kata kencan itu berarti bisa menghabiskan waktu berdua. Entah nguras bak mandi bersama, nyuci motor bersama. Pokoknya  bisa berdua saja sudah bisa bikin hati senang. Maklumlah pasangan dengan anak tiga seperti kami, jarang sekali bisa menghabiskan waktu berdua saja.

Rumah kami yang jauh dari sanak saudara, membuat kami kemana-mana selalu bawa rombongan. Anak-anak dititipin pada tetangga pun suka enggak tega, masih kepikiran terus, maklumlah enggak biasa. Tapi untunglah anak-anak sudah mulai besar, sudah bersekolah semua. Jadi kami bisa mencuri-curi waktu untuk bersama disaat anak-anak pergi ke sekolah. Itupun kalau suamiku lagi enggak kerja, kalau pas PakSu kerja ya saya manyun sendiri di rumah qiqiqi. Atau mungkin ini kode, buat nambah anak lagi? wkwkwkwk

Biasanya sih, saya dan PakSu "kencan" dengan cari sarapan di luar. Kadang kalau pas ke-manja-an saya (((manja))) muncul, sekalian minta diantarkan mengantar bekal ke sekolah anak-anak. Padahal sebenarnya dekat juga sih, tapi yang namanya lagi ingin diantarkan yaa seribu jurus dan alasan dikeluarkan untuk merayu wkwkwk. 

Maklumlah sejak punya "Minthi" saya sudah mulai terbiasa kemana-mana sendiri. Padahal dulu sebelum ada Minthi saya kemana-mana dianterin, nah sekarang...suruh berangkat sendiri 😏. Tapi ada enaknya juga sih pake Minthi, jadi enggak bingung kalau PakSu lagi sibuk dan saya bisa kemana-mana sendirian jugak. Ups abaikan yang terakhir itu ya qiqiqii

Beginilah cara kami kencan
makan pecel bersama saja sudah bikin bahagia

Kalau makan di luar, favorit kami eh saya ding adalah sarapan nasi pecel. Kadang Pak Su mengajak beli menu yang lain, soto misalnya. Sayanya yang enggak mau, saya bilang ke PakSu kalau dia saja yang beli soto, saya beli nasi pecel bungkus di tempat lain saja. Kalau sudah begitu biasanya beliau yang mengalah. Akhirnya kami berdua beli nasi pecel semua...horee saya menang wkwkwk. Etapi kalau diajak sarapan lontong balap ya mau aja soalnya kadang malas kalau mau bikin sendiri, mendingan beli saja.

Selama berdua biasanya kami banyak mengobrol. Tentang anak-anak, tentang berita yang lagi heboh di TV maupun medsos, ngomongin tetangga #eh. Bukan bermaksud bergosip ya, tapi menceritakan keadaan orang-orang di sekitar kita itu terkadang perlu. Misalnya saja tetangga yang sedang sakit, atau baru pindah. Pokoknya cerita yang semacam itulah...

Paling bikin gemes itu kalau pas di rumah, PakSu malah kepingin nyanyi. Maklumlah PakSu kan penggemar berat Smule. Kalau pas beliau take vokal (halah) siapapun yang di rumah enggak boleh berisik. Jangankan ngajak ngobrol, batuk aja enggak boleh wkwkwk. 

Lucunya, kadang di dalam rumah sudah hening eh tiba-tiba ada kendaraan lewat dengan suara keras di jalan. Kalo udah gitu ngakak-ngakaklah saya meskipun dalam hati wkwkwkwk.

Antara kesal dan pingin ngelawak biasanya PakSu suka bilang " daripada bengong mending mama di luar sana ngatur lalu lintas biar enggak ada yang lewat". Hadeeeh garing pak garing... lucu bagimu enggak lucu bagiku #swebel.

Kadang kalau lagi mood saya juga ikutan nyanyi deh. lalu kami duet cie cie cie...wkwkwk. Ini dia salah satu hasil duel eh duet kami.


Banyak sih yang biasa kami lakukan. Lainnya bisa saya ceritakan kapan-kapan. Bagaimana dengan kencan anda? Errr saya nggak nanya sama yang masih jomblo yaa... ✌✌✌